Setiap hari Sabtu minggu terakhir, kantorku selalu ngadain jelajah alam, kadang juga jelajah kota. Jelajah alam bulan ini ke daerah Songgoriti, Batu. Hem, perjalanan ke lokasi memerlukan waktu 45 menit.
Pserta yang ikut, hanya karyawan saja. Biasanya pakai pemandu jalan, tetapi kebetulan Pak Pemandu sedang ada tamu, jadi gak bisa ikut jelajah alam. Terpaksa Yanto sebagai koordinator jadi petunjuk jalannya.
Sebelum berangkat, kita senam dulu, yang memandu kali ini aku. Hehe..., instruktur senamnya kurus, gak pantes banget :)
Rute pertama, jalannya naik...naik.., dan naik. Setelah itu masuk hutan, ketemu anjing 2 kali. Sesampainya di tengah perjalanan, Yanto bingung, gak ngerti jalan tembusnya ke tempat semula. Wah payah, bisa nyasar ne :( Akhirnya diputuskan untuk balik, melewati jalan yg sama, lega deh gak jadi nyasar :)
Ini jelajah alam dengan rute terpendek selama jelajah alam diadakan.
Setelah aku melahirkan Cyra di Pamekasan, aku bingung, mau dititipkan siapa nanti Cyra kalo kita dah balik ke Malang. Ayah kerja, bunda juga kerja, huuuuffft… . Akhirnya ibu mertuaku mencarikan pambantu buatku untuk di bawa ke Malang.
Namanya mbak Erna, sudah 2 tahun ikut ibu mertuaku. Kerja lama, tapi bersih, dan orangnya jujur. Hemmm, gak papa lah…, yang penting jujur dan perhatian sama anak kecil. Akhirnya Mbak Erna ikut kita ke Malang.
Di rumah kontrakan kami yang di Malang, Mbak Erna pilih tidur di lantai 2. Its ok, mungkin supaya lebih leluasa istirahatnya setelah seharian jaga Cyra.
Seiring berjalannya waktu, Mbak Erna memang pandai merawat anak kecil, tapi aku masih belum terlalu percaya kalo dia memandikan si Cyra, jadinya mandi sore Cyra masih nunggu bundanya datang, hehe mandinya jam 16.15. Untuk kerja yang lainnya, misalnya nyapu, bersih-bersih, masak, nyetrika, Mbak Erna bisa.
Lama-lama panggilan buat Mbak Erna jadi Mak Erna, secara si Cyra sudah bisa bilang ‘Mak’. Ya akhirnya kami semua panggil dia Mak Erna. Yang membuat kami sekeluarga sebel, Mak Erna kalo uda masuk kamar mandi, entah itu mandi, ambil wudhu, pipis, dll lamanya bukan main. Jadi dia mesti kebagian belakangan kalo pas wudhu Magrib.
Gak jarang juga Mak sering kena marah, sama ayah, bunda, om. Tapi itu kalo uda selese ya uda, gak diperpanjang. Kasian juga sih. Tapi dia tetep aja buat kesalahan yang sama.
Kabar terbaru, setelah ibunya Mak meninggal, dia akan menikah dengan orang di daerahnya (Gili, Madura). Heemm.., bingung juga nyari gantinya, karena Cyra juga uda lengket sama Mak. Herannya si Mak juga masih pengen sama Cyra terus.
Rencana pernikahan Mak, katanya sih bulan Juli 2011, tanggal belum pasti. Tapi kapan pun pernikahannya, kita doakan semoga lancar dan pernikahannya langgeng, jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, amin.
Kita semua sayang sama Mak Erna, maafkan kita kalo ada salah ya Mak :).
Kebetulan ada tante Mila di rumah, ayah punya ide buat terang bulan mini. Rencana sih, mo buat hari Minggu, tapi gak sempat si Cyra baru aja sembuh dari sakit gabaken/tampek. Akhirnya baru kelar Senin sore, itu pun belanjanya yang sore sepulang dari kantor. Belanja tepung dkk-nya di dekat rumah budhe. Mentega dan susu kental manis udah ada sisa ayah kalo bikin kudapan jagung manis :)
Sebelum adzan Magrib, ayah bikin adonannya, dibantu mak Erna dan tante Mila, sedang bunda lagi nemenin Cyra, soalnya dia suka gangguin dan bikin berantakan.
Ada pun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat terang bulan mini sebagai berikut:
1/2 kg tepung segitiga biru
1 sendok teh soda kue
100gr Gula pasir
1/4 sendok teh vanili cair.
3 butir telur.
1/2 sendok teh garam
650 ml air
Bahan taburan per terang bulan mini :
Gula pasir secukupnya
Margarin secukupnya (1 sachet yg kecil cukup)
meises secukupnya ( meses ceres yg kecil cukup)
keju secukupnya yg sudah di parut (keju chedar craft yg kecil cukup)
Cara membuat :
Campur tepung terigu, soda kue, gula pasir, telur, vanili cair, dan garam aduk rata.
Tuang air sedikit-sedikit sambil dikocok dg kecepatan rendah sampai lembut. Diamkan selama 1 jam.
Tuang di cetakan terang bulan mini yang sudah dipanaskan dg api sedang. Kecilkan api, tabur gula pasir secukupnya dan biarkan sampai berlubang, kemudian tutup kembali. Biarkan sampai matang dan angkat.
Oles terang bulan mini dengan margarin, taburi meises dan keju yg sudah di parut....terus dimakan deh...terang bulannya...
Lama membuatnya -+ 2jam.
Jumlah : 30 Terang bulan mini.
Umur 6 bulan, Cyra mulai belajar makan bubur saring. Sebagai ibu yang masih baru belajar, aku cobain Cyra pake bubur instan yang sudah terkenal sejak lama. Bubur instan itu sudah ada tambahan susunya, menurutku sih rasanya enak :).
Cyra suka sekali, makannya pun lahap. Tapi, besoknya langsung mencret :(. Aku cobain lagi, sapa tau bukan karena bubur instannya, dan ternyata tetep aja mencretnya gak mau berhenti. Bingung, mesti diganti dengan bubur apa, belum ada referensi dari temen-temen.
Akhirnya, waktu aku pergi ke toko Olivia Baby Shop, tempat biasa aku beli susu formula Cyra, aku coba cari-cari bubur bayi yang mungkin cocok dengan Cyra. Setelah nanya sama si Mas yang jaga kasier, dia bilang di sini gak ada bubur bayi merk lain, selain merk Gasol. Gasol? Ya Gasol adalah tepung non-instan organik, sangat cocok diberikan sebagai bubur Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) mulai usia 6 bulan sampai dengan 9 bulan. Selanjutnya bisa juga diberikan untuk menu sarapan pagi atau diolah menjadi camilan sehat. Pilihannya pun beraneka ragam, misal: tepung beras coklat, tepung kacang hijau, tepung beras merah, tepung kacang kedelai, tepung kacang merah, tepung pisang, tepung jagung, tepung ubi, tepung merah wangi, dan tepung arrowroot. Lengkap kan? Tapi Cyra paling suka yang tepung beras merah.
Cara mengolahnya juga mudah, yaitu campurkan satu sendok makan muncung tepung Gasol ke dan 200 ml air. Aduk hingga rata lalu masak di atas api kecil selama kurang lebih 10-15 menit. Sajikan dengan tambahan ASI/susu formula/jus buah/sayur.
Alhasil.., Cyra cocok dengan bubur Gasol, gak mencret lagi :). Aku pake Gasol sampai Cyra usia 9 bulan.
Sumber penjelasan dari sini: www.gasolorganik.com.
Waktu kami sekeluarga berkunjung ke rumah Pak De Eri, ha..ha.. di sana Cyra menemukan maenan mas Uki. Yups, its jumping animal. Huih.., Cyra senang sekali mainnya, sampai gak mau di ajak pulang :(
Akhirnya setelah dirayu-rayu, mau juga dia pulang.
Sesampainya kami di Malang, stok susu formula Cyra habis, wah mesti ke Olivia Baby Shop ne. Akhirnya malam itu juga kita pergi beli susu Cyra. Dan ternyata di Olivia juga dijual jumping animal. Langsung de ayah belikan buat Cyra. Awalnya sih Cyra bingung mo pilih yang warna merah atau biru. Tapi setelah dipertimbangkan oleh bunda, akhirnya yang warna birulah yang terpilih :D senangnya akhirnya Cyra bisa main jumping animal di rumah ;)
Sssttts.., aku search di Google, ini ne penjelasan tentang jumping animal. Jumping animal adalah mainan yang terbuat dari bahan PVC yang dapat diduduki oleh anak-anak (hehe.. kadang bunda Cyra juga dudukin :) ). Mainan ini cocok untuk anak dengan kisaran umur 3-7 tahun. Cara mainnya pun sederhana, tinggal diduduki terus angkat dikit ke arah depan, bisa juga ke belakang, lakukan gerakan seperti melompat. Yuup yak… mudah sekali.
Beberapa manfaat dari jumping animal ini, selain dapat menyalurkan energi anak yang besar, membuat anak ceria, dapat melatih otot si kecil, juga dapat melatih dan merangsang imajinasi kreativitas anak.
Beberapa bentuk dari jumping animal antara lain: anjing, kelinci, domba, gajah, rusa, sapi, kuda. Dan pilihan warnanya ada yang merah, kuning, biru, putih. Harga variasi, tergantung toko yang jual, tapi setidaknya antara Rp 110.000 sampai Rp 130.00. Mainan jumping animal yang asli telah menerima sertifikasi GB6675-2003 DAN EN-71 European Standart.
Sumber penjelasan dari sini: istanaintantoysindo.indonetwork.co.id
